Analisis Novel 5 CM
5 CM (centimeter)
Pengarang : Donny
Dhirgantoro
1. Tema:
persahabatan lima pemuda yang mempunyai tekad, mimpi dan keyakinan.
2. Latar
a. Waktu: Pagi, Siang, sore, malam
b. Tempat: Jakarta, Yogyakarta, Bogor,
Stasiun kereta api, Puncak Mahameru:
c. Suasana: Senang, Haru/sedih, Tegang
3. Alur/plot
Dalam novel 5 CM ini
menggunakan alur campuran yaitu alur maju dan alur mundur
4. Tokoh
dan penokohan
-
Arial: simple, sporty, asik, cool, ramah
-
Riani: cerdas, cantik, aktivis kampus, cerewet
-
Zafran: pujangga puisi, apa adanya, cuek
-
Ian: suka tantangan dan makan indomie, gila
bola, pengoleksi film dewasa
-
Genta: care, baik, aktivis kampus, jiwa pemimpin
5. Sudut
pandang
Sudut pandang yang digunakan
pengarang dalam novel 5 cm ini adalah sudut pandang orang ketiga tunggal,
karena disini pengarang menyebutkan nama tokoh dalam ceritanya.
6. Gaya
bahasa
Bahasa yang digunakan dalam
novel ini adalah bahasa percakapan anak muda jaman sekarang, bahasa gaul
Indonesia.
7. Amanat
- Hanya mimpi dan keyakinan yang membuat manusia
sangat istimewa di mata Sang Pencipta.
- Manusia tidak akan
pernah bisa memutar kembali untuk mengulang semuanya dari awal. Namun Tuhan
telah memberikan kebebasan bahwa setiap manusia bisa memulai kembali semuanya
dari sekarang untuk akhir yang baru, akhir yang lebih indah.
8. Sinopsis
Berawal
dari pertemanan masa SMA dengan berkumpulnya 5orang pemuda yaitu empat cowok
dan satu cewek. Mereka yang pada dasarnya pemuda yang baik-baik yang suka
nongkrong sambil ngobrol ini itu, suka bikin onar, suka film, musik. Mereka
adalah Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Genta dianggap leader di kelompok
itu.
Hingga
suatu saat ada rasa bosan yang muncul satu sama lain, dan mereka memutuskan
untuk tidak saling bertemu dan berkomunikasi selama tiga bulan. Pada saat
itulah mereka menemukan hal-hal baru dalam hidup yang belum pernah mereka
temukan sebelumnya. Perubahan itu mulai dari pendidikan, karir, idealism, dan
tentunya love life. Pertemuan tiga
bulan yang penuh dengan rasa rindu itu akhirnya terjadi dan dirayakan dengan
sebuah perjalanan. Mereka mendaki gunung tertinggi di Jawa, Mahameru. Dari
perjalanan mereka masih di kereta sampai di Puncak Mahameru banyak sekali
pengalaman yang mereka alami yang membuat mereka tahu kerasnya tanah air
sekaligus membuat mereka lebih mencintai tanah air Indonesia.
Di sini
mereka juga kenal dengan rombongan lain yaitu ketuanya bernama Deniek dan
mereka punya teman yang meninggal di Mahameru namanya Adrian dan karena tidak
ditemukan jasatnya jadi di sana banyak dibuat pemakaman. Saat di tengah
perjalanan menuju puncak, Ian dan Zafran melihat sosok mahasiswa sendirian
membawa bendera merah putih menyemangati mereka. Tapi anehnya yang melihat
pemuda itu hanya mereka berdua. Dan ternyata yang dilihat Ian dan Zafran itu
adalah almarhum Adrian, karena mereka berdua mengecek ke makam Adrian yang
terdapat foto Deniek dan kawan-kawannya termasuk pemuda yang membawa bendera
mirip dengan sosok pemuda yang menegur mereka tadi.
Sepuluh
tahun kemudian, mereka masih berkumpul bersama, karena anak-anak mereka
bersekolah di TK yang sama. Lucunya anak-anak mereka punya sifat sama persis
dengan orang tuanya. Arial menikah dengan Indy dan memiliki anak laki-laki
bernama Arian. Zafran menikah dengan Riani dan memiliki anak laki-laki bernama
Zafran Junior. Genta menikah dengan Citra dan memiliki anak laki-laki bernama
Aga. Ian menikah dengan Happy Salma dan memiliki anak laki-laki bernama David,
serta Deniek menikah dengan Dinda dan memiliki anak perempuan bernama Deninda.
Mereka juga
mengajarkan kata-kata “Setiap kamu punya mimpi atau keinginan atau cita-cita ,
kamu taruh disini, di depan kening kamu, jangan menempel. Biarkan dia
menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan
pernah lepas dari mata kamu. Setelah itu kamu hanya perlu kaki yang akan
berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari
biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan
lebih sering melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari
baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan
selalu berdoa.
0 komentar:
Posting Komentar